Tibalah giliran saya. Tiba-tiba seorang wanita muda datang terburu-buru dan langsung memesan nasi uduk. Si Bude mengiyakan pesanannya. Lho!?? Saya komplain ke Bude, "kok dia duluan Bude? kan saya nunggu dari tadi?". "Mba ini kalo telat bisa dipecat, Mas", jawab si Bude. Hahaha, saya tertawa dalam hati. Antara kepolosan si Bude dan kedunguan si Mba, keduanya menggelikan.
Saran saya untuk orang-orang macam Mba tadi:
- kalau nggak mau dipecat, ya jangan makan nasi uduk, carilah sarapan yang lebih cepat saji. Rumput misalnya.
- kalau nggak mau dipecat, ya datanglah lebih pagi untuk antre. Qobla shubuh misalnya.
- kalau nggak mau dipecat, ya jadilah bos, jangan jadi karyawan. Simple kan.
- kalau nggak mau dipecat, ya bawalah bekal sarapan sendiri, jangan terlalu bergantung sama si Bude.
- kalau nggak mau dipecat, ya nggak usah sarapan. Toh prioritasnya katanya ke kantor kan.
Peringatan: tulisan ini juga ditujukan untuk para bapak-bapak atau cowo-cowo yang menggunakan jalan saat berangkat ke tempat aktifitas. Jangan lantas takut telat lalu menghalalkan segala cara untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Aturan dilanggar, arus lalu lintas dilawan, lampu lalu lintas diabaikan, keselamatan pengguna jalan yang lain tidak diacuhkan.
Selamat Pagi! :D
No comments:
Post a Comment